Senin, 12 Desember 2016

Paper Fundamentalime Agama :Moderenisme Merubah Cara Pandang Fundamentalisme Masyarakat



PAPER
Moderenisme Merubah Cara Pandang Fundamentalisme Masyarakat
Oleh
M. Rahmat Ramadhan

Ketika kita membicarakan tentang fundamentalisme atau faham fundamentalis pasti tidak secara rinci orang orang bisa mendefinisikan hal ini akan tetapi kebanyakan orang orang hanya bisa menyebutkan masalah gejala dan ciri cirinya saja. Ketika fumdamentalisme muncul itu dikarenakan reaksi munculnya liberalisme dan moderenisme yang mana liberalisme ini muncul dikarnakan perpecahan teologi jerman yang dirumuskan oleh imanuel kunt. Sebelum kita membahas lebih jauh tentang kemunculannya fundametalisme dalam agama kristen kita lihat dulu mengapa fundamentalisme itu muncul.
Dalam konteks ini kita melihat bagaimana fundamentlime itu muncul. Karena terkadang kita tertalu menjudge suatu kelompok salah satunya dunia barat yang mana semua orang beranggapan semua ini muncul dan berasal dari dunia barat. Memang tidak bisa dipungkiri perkembangan kini makin pesat apalagi dinegara negara barat yang mayoritas negara maju bukan negara berkembang.
Sebagaimana apa yang dimaksud dengan modernisasi adalah terpecahnya lembaga lembaga sosial ke dalam unit-unit yang lebih terspesialisasi dan pembagian kehidupan sosial ke dalam ruang lngkup yang lebih kecil, yang masing masing memiliki nilai dan prosedur sendiri. Yang mana dalam masyarakat agraris keluarga adalah unit produksi sekaligus lembaga sosial yang melaluinya masyarakat tersebut melakukan reproduksi. Dalam kehidupan masyarakat moderen ini, aktifitas ekonomi dijalankan dalam lingkungan tertentu yang mempunyai nilai tersendiri.
Yang mana kita dari rumah untuk bekerja dan di tempat kerja kita harus memperlakukan semua pelanggan secara adil berfokus kepada pekerjaan kita yang sudah diatur secara seksama. Yang mana kita tidak boleh membedakan harga berdasarkan ras atau agama si pelanggan. Kita memperkerjakan orang berdasarkan kemampuan profesionalnya dan bukan karenaa orang iu taat dalam beragama. Kita tahu bahwa aktifitas masyarakat ini ada di dalam ruang lingkup publik yang bersifat instrumental dan rasional, sedangkan ruang pribadi memiliki sebuah karakteristik ekspersf, ramah dan emocional. Apabila kita perhatikan ketika kita berada di rumah, kita bisa memperlalukan orang secara berbeda semisal : memperlakukan istri dan anak itu tidak sama dengan memperlalukan perempuan dan anak anak yang lain yang berbeda tempat.
Kita sadar atau tidak sadar berkembangnya sepesialisasi itu telah menghasilkan efek langsung berupa “Sekularisasi” pada berbagai fungsi sosial pada abad pertengahan di eropa secara khusus berada dalam penguasa gereja kristen atau demonisasi rohaniwan. Saat ini pendidikan, kesehatan, kesejahteraan dan kontrolsosial telah memiliki lembaganya masing-masingdengan keahlian, nilai, asumsinya sendiri. Seandaikan masih ada gereja yang mempertahankan fungi sosial bersifat sekuler, secara umum para pekerja sosialnya dilatih di akreditasi oleh badan-badan sekuler. Misalnya saja gereja Katolik yang ada di amerika serikat menyediakan berbagai bantuan sosial bagi sebuah  pemukiman, tetapi semua pekerja sosialnya di uji atas dasarv keahliannya bersifat sekuler, bukan atas dasar kesalehan dan dalam hal ini penentuan standarnya lebih mengacu pada aturan negara, bukan gereja. Keterlibatan lembaga katolik dalam pendidikan tinggi berang kali diilhami oleh nilai-nilai spritual, tetapi pengungkappan inspirasi ersebut dalam praktik nyaris tidak dapat dibedakan dari nilai-nilai sekuler.
Seriring dengan berkembangnya perbedaan fungsi fungsi sosial, maka manusia juga terbagi dan terpisah antara satu dengan yang lainnya. Walaupun salah dalam hal yang lain. Karl Marx benar ketika menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang secara implisit tercermin dalam moderenisasi telah menciptakan aneka pekerjaan dan situasi yang lebih beragam. Kelompok pedesaan mengkelompokan diri dlam jumlah yang kecil orang datang dari setiap bidang kehidupan. Seperti kolong kolong minyak yang terpisah di kaleng minyak, industrinisasi memisahkan orang-orang dalam masyarakat kita dan menggabungkan mereka ke dalam “komunitas manufaktur”.
Kemunculan kelas kelas sosial, yang lebih didasarkan kepada pekerjaan seseorang dibandingkan kedudukanyaseseorang dalam hirarki feodal selalu di sertai dengan berkembangnya konflik antar kelas yang juga diiringi dengan keberjarakan antar kelas. Dalam masyarakat feodal seorang majikan itu hidup berdampingan dengan pembantunya. Yang mana ketika seorang majikan itu pergi berkendara maka pembantunya itu jalan kaki meski bersamaan .
Kita semua tahu bahwa moderenisasi merupakan sebuah perubahan secara cepat keyakinan hanya Tuhan Yang Maha Esa yang menciptakan dunia beserta isinya, material dan sosial, menjadi keyakinan yang masuk akal ketika struktur social yang mencerminkan dunia sepiritual berada dalam kondisi relatif stabil. Tetapi dengan bertambahnya peranan dam mobilitas social, konsep masayarakat tradisional tentang tatanan moral dan dunia sepiritual menjadi terpcah pecah. Semakin menspesialisainya kelas kelas sosial, maka mereka memilih visi keagamaan yang sesuai dengan kepentingan masing-masing
Dengan demikian masyarakat agraris yang feudal cenderung mempunyai keyakinan keagamaan terstruktur secara hirarkis, yang didalamnya terdiri dari paus, uskup, para pendeta dan kaum awam merfleksikan pyramida social terdiri dari raja, parangsawan, orang orang dari menengah atas dan para petani
Akan tetapi modernisasi bukan haya persoalan bagaimana budaya keagamaan merepons berbagai perubahan dalam struktur social, ekonomi, dan politik. Adapun inovasi keagamaan itu sedirii menjadi salah satunya penyebab terjadinya diferensiasi dan mempengaruhi diferensisi tersebut. Berbagai perbedaan tersebut dapat dijelaskan memlalui asumsi mengenai jalan terbaik menuju pengetahuan otoritatif. Yang mana dalam beberapa agama mengekalim bahwa hanya ada satu cara untuk mencapai suatu kebenaran sementara agama agama lain memungkinkan banyak cara menuju keselamatan.
Misalnya saja gereja katolik yang mengeklaim bahwa kewenangan Kristus dipindahkan ketangan Petrus, Uskup Roma yang pertama, yang kemudian dilembagakan menjadi kepausan. Yang mana gereja mengeklaim control tertinggi atas semua jalan menuju keselamatan dan memiliki hal yang bersifat final untuk menengahi semua perselisihan yang bersangkutan dengan Tuhan. Sejauh kewenangan tertinggi tidak dipertanyakan maka gereja katolik itu kebal akan perpecahan dan keretakan. Yang mana menurut seorang katolik percaya bahwa dengan sepenuh hati harus melepakan diri jika dia menyatakan keputusan dengan Roma, yang mana keputusan ini sulit diterima dan dipersamakan dengan pemberontakan yang ekstrim, smisal Revolusi Prancis. Dan jika ia menyataka keluar maka itu selamaya dia keluar. karena iltulah di negara negara mayoritas katolik tekanan sosial akibat moderenisasi telah membuat masyarakat terbagi menjadi orang orang yang tetap memengang teguh tradisi keagamaan dan orang orang yang menentang secara terang terangan. Ada beberapa negara yang merupakan masyarakatnya itu terbagi antara pemegang tradisi katolik yang konservatif dan gerakan sayap kiri yang sangat kuat yaitu Italia, Spanyol, dan Portugal.
Sebalinya agama yang dibentuk melalui reformasi protestan pada abad ke 16 an sangan rentan akan perpecahan, karena lembaga ini menggeser peran lembaga gereja sebagai sebuah sumber kewenangan antara Tuhan dan manusia. Jika hanya dengan membaca ayat ayat dalam Alkitab, kita semua mampu memahami kehendak tuhan, lalu bagaimana menangani perselisihan antara berbagai penafsir antara kitab itu. Yang mana mereka menyakinkan akan satu tuhan dan satu roh kudus, kau reformis berharap bahwa orang orang yang beriman dapat mencapai kata mufakat. Namun sejarah membuktikan lain. Tradisi, kebiasaan, penghargaan terhadap pendidikan, atau penghormatan terhadap kesalehan pribadi memang cenderung menekankan terjadinya perpecahan. Akibatnya reformasi tidak menghasilkan satu gereja Kristen yang murni dan kuat, namun sebaliknya pedagang dan lembaga kini sedang bersaing.
Di negara negara yang mayoritasnya Protestan, diferensiasi sosial tidak berwujud perselisihan yang radikal antara orang teguh memegang ajaran gereja dan revolusioner yang memiliki semangat membara, melainkan berwujud perpecahan aliran dari tradisi dominan.
Dalam prtumbuhan masyarakat dunia yang Para moderen, unit uni politik seperti kekaisaran dan kerajaan dapat melengkapi sejumlah besar komunitas yang berbeda. Karena mereka hanya membutuhkan sedikit hala tau hakan tidak membutuhkan apa apa dari masyarakat awam. Hubunganya hanya dalam komunitas elit atau hubungan kepentingan, seperti perdagangan. Dalam sejarah inggris kebanyakan orang inggris pada abad ke 16 hanya memiliki sedikit tau tidak mempunyai sama sekali perasaan sebagai orang inggris; merwka menjalani hidup dan membangun identitas dari komunitas desa yang kecil.
Agama membangun kekuatannya dari keberadaanya yang mengakar dalam komunitas. Gereja kristen pada abad pertengahan membaptis, mengkristenkan dan mengadakan sakramen penguatan apada anak anak, menikahkan orang yang telah dewasa dan menguburkan orang yang mati. Yang mana pelayanan gereja yang diberikan kepada umat terjadwalkan pada masa masa tertentu. Selain itu juuga gerje terlibat dalam perayaan dan pengukuhaan didaerah setempat. Tapi ketika masyarakan tergabung dalam komunisat bekerja maka terbentuklah secara tidak langsung sebuah perkumpulan kota yang artinya pekumpulan para pekerja dan meninggalkan segala tradisi yang lama.
Memang tidak dipungkiri lagi ketika berpadu dengan yang namanya moderenisme itu nilai nilai local keagamaan berkurang yang ada dalam suatu masyarakat itu ialah sebuah persaingan intelaktualitas dan pekerjaan yang membuat masyarakat itu secara tidak langsung mengangkat matabat dari kalngannya sendiri.
dalam pepar ini memang tidak begitu mengambarkan fundamentalis dan suatu agama akan tetapi mencoba untuk mendeskripsikan segala gejala gejala dan ciri ciri yang mengakibatkan munculnya suatu fama fundamental selain itu juga melihat realita masyarakat moderen yang hampir seuruhnya telah meninggalkan tradisi kegamaan secara murni melainkan secara kepentingan bahkan di atas dijelakan ketika modernita itu muncul dalam strutur perekonomian dan dalam struktur sosial pun terbagi bagi. Yang ujung ujung nya menimbulkan sebuah perpecahan diantara sesama.
Dikatan juga bahwa sikap fundamntalis itu muncul dikarenakan sikap liberal dan moderenisme muncul, yang mana sikap liberal dan moderenisme ini munul dikarenakan sebuah perpecahan yang akhirnya saling tumpang tindih. Memang sjak awal saya mengeaskan dalam mendefinisikan Fundamentalismen itu tidak ada yang memberikan definisi secara rinci akan tetapi hanya bisa menjelaskan akan gejala gejala yang terjadi dalam fundamentalizm.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar